Foto: Tutik Kusuma Wardhani, mantan Anggota DPR RI yang kini siap tarung sebagai Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai NasDem.

Denpasar, SuaraRestorasi.com

Perempuan di panggung politik bukan lagi sebuah kemewahan. Setiap perempuan punya kesempatan yang rama terjun di dunia politik.

Tidak boleh ada lagi yang menganggap sebelah mata ketika perempuan berpolitik. Di sisi lain perempuan itu sendiri juga tidak boleh lagi apatis dengan politik karena dari dunia politiklah lahir keputusan dan kebijakan strategis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat termasuk kaum perempuan.

Sejalan dengan upaya terus membangun kesadaran perempuan di dunia politik, yang tidak kalah penting disiapkan kaderisasi dan regenerai kaum perempuan di politik itu sendiri. Khususnya juga menyiapkan lebih banyak perempuan muda milenial agar bisa berkiprah banyak di ranah politik. Dengan kata lain harus ada kaderisasi dan regenerasi yang disiapkan dengan matang oleh partai politik.

Hal itu pula yang diyakini kader perempuan NasDem Tutik Kusuma Wardhani yang siap tarung sebagai caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai NasDem. Dia mengaku ingin juga mengispirasi dan berkontribusi menyiapkan kader-kader perempuan NasDem yang tangguh dan mumpuni sebagai calon pemimpin masa depan. Salah satu caranya dengan banyak melibatkan kader-kader muda dalam berbagai kegiatan sosial.

“Di NasDem itu banyak sekali kader-kader mudanya. Jadi mulai sekarang saya ajak dan gandeng mereka bagaimana seorang politisi perempuan mempunyai kegiatan-kegiatan sosial yang harus dilakukan di masyarakat. Jadi supaya kader-kader ini bisa tumbuh empatinya kepada masyarakat,” ujar Tutik Kusuma Wardhani yang pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2017-2019.

Selain nyaleg ke D PR RI, Srikandi NasDem asal Buleleng mengakui punya misi khusus ingin mengajak lebih banyak perempuan melek politik dan ikut aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk mengasah simpati empati serta sense of crisis di tengah-tengah masyarakat. Jadi seorang politisi harus paham juga apa menjadi persoalan warganya serta aspirasi apa yang harus diperjuangkan.

“Karena kita sebagai politisi itu akan memperjuangkan mereka. Jadi saya ingin melibatkan kader muda NasDem dalam berbagai kegiatan sosial saya sehingga mereka mulai berpikir bahwa beginilah perjuangan kalau masuk di politik. Apalagi 2045 harus tercapai tujuan pemerintah mencapai Indonesia Emas. Tentu kader-kader milenial kita dorong ikut berkontribusi lebih. Kita yang senior lebih sebagai pembina dan pelindung saja.  Yang muda-muda ini tenaganya lebih kuat juga lebih melek IT,” papar Tutik.

Dia berpandangan bahwa politisi muda hanya perlu diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka bisa dan mampu. Tutik menganalogikan hal itu dengan mengelola perusahaan keluarga. Dimana pendiri perusahaan atau generasi pertama, hanya perlu memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada generasi berikutnya untuk bisa mengelola bisnis. Tutik pun mencontohkan kondisi itu di perusahaannya yang kini mulai dikolola oleh anak-anaknya.

“Seperti saya dalam perusahaan keluarga sepert itu. Ketika anak-anak saya sudah selesai sekolah, saya mulai mundur dari mengelola perusahaan dan saya harus mulai percaya kepada anak-anak. Kalau anak-anak tidak diberikan kepercayaan maka mereka tidak punya kepercayaan diri mengelola perusahaan. Jadi sekarang saya mulai mundur teratur. Begitu juga dalam politik. Politisi muda hanya perlu dituntun, dipercaya dan dimbimbing. By proses mereka akan lebih jagi dari kita yang senior, apalagi mereka jago IT,” papar Tutik.

Tutik Kusuma Wardhani tercatat pernah duduk di kursi DPR RI dengan status PAW mengganti caleg DPR RI 2014 terpilih dari Partai Demokrat Jero Wacik. Tutik menggantikan Jero Wacik yang telah tersangkut kasus hukum. Tutik menjabat anggota DPR RI dari periode 2017-2019 Dapil Bali dari Partai Demokrat.

Sebagai anggota DPR RI, Tutik bertugas di Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perbankan, pembangunan dan lainnya. Pada 2019 Tutik kembali tarung ke DPR RI dari Partai Demokrat namun belum berhasil terpilih untuk periode kedua.

Kali ini di Pileg 2024, Tutik melakoni misi come back ke DPR RI dengan kendaraan politik yang berbeda, parpol yang punya masa depan cerah yakni Partai NasDem.Dia mengaku akan berjuang totalitas untuk merebut kursi DPR RI untuk NasDem dan memperjuangkan kepentingan rakyat Bali di pusat.

Di sisi lain Tutik sendiri mengaku merasa nyaman berada di NasDem, di rumah restorasi, untuk bisa berjuang bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali dan sejalan juga dengan tagline NasDem Bali yakni “Bersatu Membangun Bali.”  (sr-na)

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *