Foto: Dari kiri ke kanan, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali Hilmun Nabi, Wakil Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Bali Dr. Drs. Agustinus Dei, M. Fis, AIFO., dan Ketua DPW Partai Ummat Bali Waras Priyangga.

Denpasar, SuaraRestorasi.com

Partai politik Koaliasi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024 totalitas berjuang mendulang suara untuk pemanangan pasangan AMIN di Bali. Walaupun Bali dikenal sebagai basis suara dan kendang dari PDI Perjuangan, Koalisi Perubahan di Bali tidak gentar dan mereka menolak menyerah sebelum bertempur.

Karena itu Parpol Koalisi perubahan di Bali yang terdiri atas Partai NasDem, Partai Kebangkan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan juga Partai Ummat dan Partai Masyumi bertekad bergandengan tangan mendulang suara untuk AMIN. Tentu dengan target yang tidak muluk-muluk yakni paling tidak menjadi pemenang kedua di Bali.

“Kami akan bergandengan tangan dengan anggota parpol Koalisi Perubahan untuk mendulan suara bagi pasangan AMIN di Bali. Tentu target kami tidak muluk-muluk, bejuang dulu secara maksimal,” kata Wakil Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Bali Dr. Drs. Agustinus Dei, M. Fis, AIFO.,ditemui usai acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H Tahun 2023 yang dirangkaikan dengan 95 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Minggu 29 Oktober 2023 yang digelar DPW Partai NasDem Provinsi Bali di Gedung DPW Partai NasDem Bali di Jalan Cok Agung Tresna Denpasar.

Acara yang mengusung tema “Melalui Dzikir dan Doa kebangsaan Kita wujudkan Ukhuwah Dalam Kemenangan Berbangsa dan Bernegara” juga dihadiri pimpinan partai politik Koaliasi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sehingga acara tersebut juga menjadi penguat kebersamaan memenangkan AMIN di Pilpres 2024. Selain dari NasDem, hadir Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali Hilmun Nabi, Ketua DPW Partai Ummat Bali Waras Priyangga, perwakilan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bali, perwakilan Partai Masyumi dan para relawan pendukung AMIN.

Sementara menanggapi target 95% kemenangan capres-cawapres dari PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster belum lama ini, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali Hilmun Nabi mengatakan itu sah-sah saja, tapi setidaknya Koalisi Perubahan juga mempunyai mesin partai seperti caleg-caleg yang tersebar di seluruh Provinsi Bali, dan kemudian pergerakan para relawan.

“Ini tidak bisa dilihat sebelah mata. Setidak-tidaknya kami memang tidak memasang target yang muluk-muluk, apalagi di Bali. Setidak-tidaknya kami berharap minimal 2 besar di Provinsi Bali ini. Dan ini merupakan sebuah tantangan bagi kami agar kami bisa lebih bekerja keras,” kata Hilmun Nabi.

Ditegaskannya bahwa dengan jaringan-jaringan yang ada saat ini yang sudah solid sampai dengan ke daerah-daerah, Hilmun Nabi optimis bisa memberikan yang terbaik untuk pasangan Anies-Amin. Terkait dengan penunjukkan Ketua Tim Pemenangan untuk Koalisi Perubahan di Bali, Hilmun Nabi mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pusat. Nantinya akan dirumuskan dan segera dilaporkan ke KPU terkait dengan penunjukkan “Kapten Timnas AMIN” di nasional.

Di sisi lain Koalisi Perubahan juga mengingatkan pasangan capres-cawapres yang mendapatkan “jalan tol” untuk berlaga di Pilpres 2024 jangan sampai “ugal-ugalan” apalagi bermain curang dan memanfaatkan dukungan kekuasaan.

“Kalaupun ada capres-cawapres yang dapat jalur tol, mohon jangan ugal-ugalan lah. Karena kalau ugal-ugalan nanti mendadak remnya blong, tabrak trotoar, nyungsep dan dead, atau paling tidak kakinya pincang. Jadi kami yang dari belakang, pasangan AMIN, ya jalan apa adanya, pelan-pelan lah, yang penting bisa sampai garis finish dan jadi pemenang dengan selamat, berpegang pada kejujuran,” kata Agustinus Dei.

Saat kembali ditanya wartawan bagaimana menanggapi adanya capres-cawapres yang seperti mendapatkan “jalur tol” atau jalan bebas hambaran, Agustinus Dei Segu berharap bahwa pemilu kali ini berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada yakni jujur, adil dan yang terpenting tidak ada keberpihakan dari penguasa.

Artinya meskipun ada capres-cawapres yang mendapatkan jalur tol jangan sampai ugal-ugalan, main curang dan memanfaatkan instumen kekuasaan. Karenanya diharapkan tidak ada keperpihakan dari penguasa atau penggunaan alat kekuasaan dan alat-alat negara untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.

“Kalau ada keberpihakan ya berbahaya,” tegas politisi bergelar doktor yang juga seorang akademisi yang tengah berjuang meraih capaian akademik sebagai guru besar atau profesor ini. (sr)

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *