Foto: Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Putu Indra Lesmana.
Denpasar, SuaraRestorasi.com
Layanan transportasi umum di Provinsi Bali, Bus Trans Sarbagita siap kembali beroperasi melayani masyarakat Bali setelah hampir setengah tahun layanan bus ini dihentikan operasionalnya.
Trans Sarbagita direncanakan kembali beroperasi per tanggal 2 Februari 2022 yang tentunya akan didukung dan dilengkapi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas kendaraan yang akan semakin memanjakan masyarakat Bali.
Kepastian kembali dioperasikannya Bus Trans Sarbagita disambut baik dan direspon positif masyarakat Bali termasuk oleh pengamat transportasi publik.
“Saya setuju dan sangat mendukung dihidupkannya kembali Trans Sarbagita,” kata Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Putu Indra Lesmana, S.T.,Selasa (31/1/2022).
Namun Indra memberikan sejumlah catatan dan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan dan fasilitas kendaraan layanan bus ini. Pertama, perlunya rute yang mengakomodir para pengguna bus ini. Kedua, dimensi kendaraan yang tidak terlalu besar.
“Selanjutnya kalau soal harga sebaiknya disurvei ke masyarakat untuk mendapatkan nilai yang tepat,” imbuh pria kelahiran Denpasar, 20 September 1982 ini.

Sedikit berbicara sejarah lahirnya Trans Sarbagita, Indra menjelaskan Trans Sarbagita yang dikonsepkan tahun 1998 terhambat pelaksanaannya karena krisis moneter yang dialami negara Indonesia pada saat itu.
Baru akhirnya pada tahun 2011 tepatnya tanggal 18 Agustus Bus Trans Sarbagita baru mulai beroperasi di bawah era kepemimpinan Gubernur Bali saat itu Made Mangku Pastika.
Seiring berjalannnya waktu keadaan Trans Sarbagita ini seperti mati suri apalagi ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Trans Sarbagita sempat dihentikan operasionalnya sejak September 2021 lalu salah satu alasannya guna menekan penyebaran Covid-19 di Bali. Setelah kurang lebih lima bulan lamanya, akhirnya muncul kabar gembira mengenai kelanjutan beroperasinya layanan bus Trans Sarbagita ini.
“Rencana untuk menghidupkan kembali jasa angkutan umum Bus Trans Sarbagita saya sangat mengapresiasi tapi perlu digaris bawahi penentuan rute sangat berperan dalam keberlangsungan operasi jasa angkutan umum,” ujar Indra yang pernah maju Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Bali periode 2019-2024 ini lebih lanjut menjabarkan pemikirannya.

Tidak kalah pentingnya pemilihan dimensi moda transportasi darat ini tidak terlalu besar. Menurut Indra yang juga seorang arsitek ini sebaiknya dimensi maksimal bus berukuran medium karena seperti yang kita tahu jalan-jalan yang berada di Provinsi Bali ini tidak terlalu besar sehingga Bus Trans Sarbagita ini masih bisa menjangkau jalan-jalan kecil yang dimana banyak menjangkau penumpang nantinya.
“Juga jangan sampai malah berdampak menimbulkan kemacetan sehingga tidak sampai mengulangi kegagalan yang sama dengan operasi sebelumnya,” pungkas lulusan Teknik Arsitektur Universitas Udayana ini. (sr-na)