Kupang, Suara Restorasi.com – Sebagai upaya pelestarian kain tenun ikat tradisional NTT, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat melatih 1.000 orang milenial untuk menjadi penenun.
Program pelatihan ini di support oleh Dekranasda NTT bersama Dekranasda kabupaten/kota dan Kemendikbudristek. “Kain tenun ikat tradisional merupakan warisan budaya bangsa, hal ini harus kita jaga dan lestarikan. Melalui pelatihan menenun ini, diharapkan dapat membuat kain tenun ikat terus dilestarikan walau lintas generasi,” ungkapnya.
Selama mengikuti Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) peserta yang merupakan kaum milenial dilatih untuk menenun, baik tenun ikat maupun tenun sotis. Julie Laiskodat yang juga merupakan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali dengan bangga mengatakan hasil yang dicapai dalam pelatihan menenun yang telah berlangsung sejak bulan Oktober hingga November 2021 tersebut sangat memuaskan.
“1.000 kaum milenial yang berasal dari 17 kabupaten di berbagai Provinsi ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Skill menenun yang didapatkan dari pelatihan dapat dengan cepat terserap sehingga mereka terlatih untuk menjadi penenun yang handal,” sebut Julie Laiskodat seraya tersenyum bangga.
Dalam pelaksanaan pelatihan, Julie Laiskodat mengatakan, semua proses terkait kegiatan menenun diberikan secara utuh, mulai dari menggulung benang, membentang benang, mengikat benang sesuai pola dan motif hingga menjadi kain tenun yang indah.

Selain itu, pemahaman-pemahaman dasar menenun pun diberikan secara rinci dan jelas. Hal ini berguna bagi peserta pelatihan dalam memahami keseluruhan aspek dari kegiatan menenun.
Julie Laiskodat menyebut kesuksesan pelatihan ini berkat kerja keras dan support dari seluruh pihak yang mendukung. Salah satu nya, dukungan yang datang dari Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek. Ia mengucapkan terimakasih yang mendalam untuk semua dukungan yang diberikan dalam upaya menyukseskan pelatihan ini.
“Kami sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, serta seluruh kaum milenial yang telah ikut berpartisipasi di dalamnya,” ucap Julie Laiskodat.
Julie Laiskodat berharap melalui pelatihan ini tenun ikat tradisional NTT dapat terus dilestarikan di masa depan serta seluruh peserta dapat mengaplikasikan skill menenunya ke dalam dunia bisnis. “Kami harapkan para peserta yang sudah mendapatkan pelatihan, kelak bisa menjadi pengusaha sukses untuk usaha tenun ikat di NTT,” katanya.
Tidak hanya itu, Julie Laiskodat yang juga merupakan Anggota DPR-RI dari Partai NasDem itu akan memberikan para peserta sebuah fasilitas menenun dan benang serta modal usaha untuk mulai membuka usaha di bidang kain tenun. (sr-gs)