Foto: Anggota DPRD Kabupaten Klungkung dari Fraksi Partai NasDem, Ida Ayu Made Gayatri (kanan) saat turun membantu masyarakat.

Klungkung, SuaraRestorasi.com

Anggota DPRD Kabupaten Klungkung dari Fraksi Partai NasDem, Ida Ayu Made Gayatri yang akrab disapa Dayu Gayatri kembali tarung sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai NasDem maju ke DPRD Kabupaten Klungkung dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Banjarangkan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Srikandi NasDem yang sudah dua periode menjadi anggota Dewan dengan satu periode dari Partai NasDem dan satu periode dari partai lain ini mengakui memang saat ini pertarungan cukup berat di Dapil Banjarangkan yang disebut-sebut sebagai “Dapil Neraka”. Hal ini dikarekan jumlah kuota kursi di Dapil Banjarangkan di Pileg 2024 ini malah turun yang awalnya 7 kursi menjadi 6 kursi.

Tidak hanya itu, saat ini pun jumlah raihan kursi legislatif di DPRD Kabupaten Klungkung dari Dapil Banjarangkan sangat merata, dari total 7 kursi yang ada dimiliki oleh 7 parpol berbeda. Artinya 1 parpol hanya mampu meraih 1 kursi legislatif, yakni masing-masing dimiliki oleh NasDem, Hanura, Gerindra, Golkar, PDI Perjuangan, PKPI, dan Demokrat.

Dengan kata lain kekuatan parpol di Dapil Banjarangkan sangat berimbang, tidak ada yang mendominasi sehingga kompetisi perebutan kursi legislatif di Pileg 2024 sangatlah kompetitif.

Kendati tarung dari Dapil neraka, Dayu Gayatri mengaku tidak gentar sedikitpun dan masih sangat optimis bisa kembali terpilih DPRD Kabupaten Klungkung pada Pileg 14 Februasi 2024 mendatang.

“Dapil Banjarangkan itu ibaratnya Dapil neraka, dapil paling berat karena persaingan sangat ketat. Tapi saya tetap optimis NasDem biar bisa bertahan satu kursi,” kata Dayu Gayatri belum lama ini.

Karena ketatnya persaingan di Dapil Banjarangkan dan sulit rasanya meningkatkan perolehan kursi legislatif menjadi 2 kursi untuk NasDem, Dayu Gayatri yang juga Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Klungkung ini berharap di Dapil lainnya bisa terjadi penambahan perolehen kursi untuk NasDem, khususnya juga di Dapil Nusa Penida dimana saat ini NasDem belum mempunyai wakil rakyat atau anggota Dewan dari Dapil Nusa Penida.

“Karena di Dapil Banjarangkan turun kursi dari 7 menjadi 6, jadi susah mencari 2 kursi dan kami tidak mau muluk-muluk dengan ketatnya persaingan. Jadi targetnya minimal tetap bertahan,” tegas Dayu Gayatri.

Dirinya pun mengakui tentu masyarakat akan semakin cerdas memilih calon wakil rakyat dan juga melihat kinerja dan kerja nyata yang telah dilakukan selama ini. Dayu Gayatri selama menjadi Anggota DPRD Klungkung juga tentu telah banyak berbuat nyata di masyarakat, membantu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Klungkung secara umum dan di Dapil Banjarangkan secara khusus.

Ibaratnya Dayu Gayatri sudah menanam kebaikan, pengabdian dan kerja nyata di masyarakat. Jadi tentu masyarakat Banjarangkan akan kembali memberikan kepercayaan memilih Srikandi NaDem asal Banjar Takmung, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan sebagai Anggota DPRD Klungkung untuk ketiga kalinya.

“Dengan sudah jadi anggota dewan, ibararnya kita sudah menanami, sudah ngasi puluk, kasi air, danb sudah maksimal mungkin berbuat kepada masyarakat. Jadi konstituen di dapil sudah bisa melihat kinerja kita,” papar Dayu Gayatri.

Namun dirinya tentu tidak mau jumawa apalagi lengah mengingat persaingan super ketat di Dapil Banjarangkan dengan jumlah hanya 6 kursi legislatif yang ada. Karena itu Dayu Gayatri mengaku akan tetap bekerja keras, terus turun di tengah masyarakat.

“Astungkara bisa bertahan dan mudah-mudahan suara NasDem di Banjarangkan bisa bertambah. Jadi walau dapil neraka, kita akan tetap akan berjuang habis-habisan,” tegas Dayu Gayatri yang pada Pileg 2019 lalu secara pribadi dirinya memperoleh suara 1.750 an suara di Dapil Banjarangkan dengan total suara NasDem di atas 2000 suara.

Dengan adanya caleg-caleg NasDem yang lebih mumpuni tarung dari Dapil Banjarangkan, Dayu Gayatri sangat optimis bisa mempertahankan kursi legislatif dari NasDem. “Dengan kader caleg yang maju mumpuni, enam orang ini bekerja maksimal, tetap mempertahankan kursi NasDem,” tegasnya.

Secara khusus dirinya pun menyembut aka nada persaingan yang ketat dengan caleg-caleg PDI Perjuangan karena dengan adanya bantuan dari provinsi berupa hibah bansos, termasuk bantuan dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang juga kader DPI Perjuangan.

“Itu jadi tantangan kit dan itu dipakai modal teman kita di partai lain. Kalau kita hanya andalkan hibah bansos kabupaten dan juga dari kantong pribadi, tetap dibagi biar bisa merata di masyarakat, dan itupun tidak bisa sampai 500 juta satu kelompok, paling maksimal 200 agar merata mereka dapat. Karena itu aja yang bisa kita bantu, yang lain lain dana pribadi keluar, setiap ada momen seperti hari raya, upcaara adat, ngaben massal, pernikahan, mecaru, dan ngodalin yang paling sering, agar tetap kita bisa berjalan,” beber Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Klungkung itu.

“Jadi kembali pada kesadaran masyarakat konstituen dan kita harus berrani kasi pengertian kepada masyarakat, buka pikiran dan mata masyarakat. Jangan sampai harga diri dan suara masyarakat nilainya hanya dibayar100 ribu sampai 200 ribu. Karena Pemilu ajang lima tahun sekali, jadi masyarakat harus cerdas memilih figur yang sudah berbuat nyata di masyarakat,” pungkas Dayu Gayatri. (sr)

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *